Content

Tuesday, January 31, 2012

Renjana


Sepanjang sejarah musik populer Indonesia, era yang jarang atau sedikit sekali mendapat publikasi adalah era 50an. Padahal di era 50an tidak sedikit penyanyi dan musisi mumpuni yang posisinya tidak dapat tergantikan hingga sekarang.

Mengapa musik Indonesia era 50an yang sebenarnya menyimpan harta tak ternilai kerap terlewat begitu saja oleh banyak orang? Jawabannya klise: pendokumentasian yang buruk. Sebuah kisah nyata bangsa ini. Contohnya, mulai dari master rekaman yang sudah tidak jelas keberadaannya hingga tidak lengkapnya data-data penerbitan dari sebuah album rekaman.

Sebenarnya dokumentasi industri musik Indonesia pada era-era selanjutnya juga tidak lebih baik. Namun era 50an ini yang dokumentasinya paling memprihatikan.

Beruntunglah, ada orang-orang Indonesia dan juga orang berkebangsaan lain yang menaruh perhatian lebih akan karya musik bangsa ini. Beberapa mendokumentasikannya dengan menulis buku atau membuat video dokumenter. Sebagian lagi adalah mereka yang tekun mentransfer lagu-lagu dari piringan hitam  - yang kebanyakan berkualitas rendah -  ke dalam bentuk digital untuk kemudian mengunggahnya agar dapat diunduh dan dinikmati orang banyak. Bagi orang yang hidup pada eranya, lagu-lagu tersebut menjadi angin nostalgia yang sejuk dan bagi para generasi muda termasuk saya, seperti mendengarkan pelajaran sejarah yang sangat menarik.

Perlahan saya kumpulkan lagu-lagu Indonesia lama yang tersebar di internet. Beberapa lagu favorit dari era 60an dan 70an telah saya rangkai menjadi mixtape yang dulu pernah saya bagikan di tahun 2009. Dan untuk kali ini penelusuran saya sampai pada era 50an yang memang jejaknya cukup sulit ditemukan di ranah maya.

Saya tidak tahu lagu-lagu era 50an yang saya pilih ini seberapa populer pada jamannya. Atau apakah lagu-lagu ini berasal dari penyanyi Indonesia atau Malaysia (soalnya suka rancu dengan Melayu). Silahkan koreksi jika ada kesalahan. Yang pasti lagu-lagu ini yang langsung mencuri perhatian telinga saya pada kesempatan dengar perdana.

***

Secara khusus, mixtape ini saya buat untuk eyang putri saya. Beliau lahir di tahun 1936 jadi era 50an pasti sangat lekat memorinya. Di era itu juga, ia melahirkan ibu saya.

Eyang sangat suka bernyanyi. Ia dapat menyanyikan dengan lirik lengkap lagu-lagu yang usianya sudah puluhan tahun. Ingatannya tajam. Beberapa tahun terakhir, beliau kerap bernyanyi keroncong pada salah satu acara radio. Bernyanyi disini maksudnya beliau bernyanyi melalui telepon saat acara radio tersebut sedang berlangsung.

Di penghujung bulan November 2011, akhirnya saya dapat merealisasikan impian lama untuk dapat memberikan sebuah mixtape berisi lagu-lagu Indonesia kuno kepada eyang putri saya. Saat itu kami langsung mendengarkan mixtape ini bersama-sama. Di beberapa lagu, eyang masih sanggup menyanyikannya dengan lirik yang lengkap sementara di beberapa lagu lainnya, eyang tampak berusaha mengingat dengan jelas. Sungguh pemandangan yang membahagiakan ketika menyaksikan eyang saya begitu menikmati lagu-lagu yang saya pilih ini.

Dan momen tersebut ternyata adalah momen membahagiakan saya dengan eyang yang terakhir.

Tepat tujuh hari yang lalu, eyang putri berpulang ke penciptanya, menyusul eyang kakung saya yang meninggal dunia kurang lebih setahun yang lalu. Sepertinya eyang putri tidak dapat menahan kerinduannya terhadap eyang kakung. Saya pun melepasnya dengan ikhlas karena saya tahu ia kini berbahagia bersama eyang kakung saya di atas sana.

Jadi dapat dikatakan, mixtape ini adalah tribute saya untuk mereka berdua. Oleh karena itu juga saya memberi judul Renjana yang berarti rasa hati yang kuat.

Selamat jalan eyang. Kini eyang dapat bernyanyi bersama dengan penyanyi-penyanyi tahun 50an favorit eyang di sana. Sampaikan salam untuk Sam Saimun, Bing Slamet, Rien dan Nina Kirana. Katakan, saya penggemar mereka yang baru.


PS: foto dalam cover mixtape ini adalah foto kedua eyang saya yang diambil sekitar tahun 50an.



Renjana


1. Unknown artist - Lagu pembukaan RRI
2. Rien - Mengapa
3. Oslan Husein - Kasih Tak Sampai
4. Bing Slamet - Kasih Nan abadi
5. Hasnah Tahar - Serunai Malam
6. Titiek Puspa - Djauh Tinggi di Awan
7. Lies Sidik - Belaian Sayang
8. S. Dharmanto - Bersenandung
9. Sam Saimun & Elly Srikudus - Iseng Bersama
10. Tuty Ahem - Kunang Kunang
11. Sajekti - Dirgahayu
12. Rien - Apabila Kau Tersenyum
13. Indriati Iskak - Lagu Gembira  
14. Tuti  Sangid - Buaian Malam
15. Nina Kirana - Pergi Tanpa Pesan
16. Fetty Fatimah - Melati Berbunga
17. Corryati - Bertamasja
18. P Ramlee - Seribu Satu Malam
19. Sam Saimun - Lukisan Malam
20. Unknown artist - Lagu penutup RRI

http://ge.tt/7HGEI3U/v/0

2 comments:

Dimas Ario is a music curator for music streaming platfrom, brands and commercial public places. He also the band manager of Efek Rumah Kaca